Blitar, memo.co.id
Dalam rangka bersih desa sekaligus memperingati hari jadi Desa Purworejo ke 313,
pemerintah desa bersama lapisan masyarakat mengadakan berbagai rangkaian kegiatan guna menjaga warisan budaya dari leluhur. Dimulai dari ziarah makam leluhur, wilujengan, ruwatan, pengajian, kirab budaya, tahlil dan doa bersama, hingga akhirnya digelar wayang kulit sebagai malam puncak resepsi acara, Jumat (9/7/2023).
Kepala Desa Purworejo, Kalingga Purnomo saat dikonfirmasi media menjelaskan, bersih desa dapat menjadi wadah untuk mempererat jalinan persaudaraan sekaligus sebagai upaya untuk mempertahankan dan menjaga warisan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
“Malam ini adalah puncak dari acara bersih Desa Purworejo tahun 2023 sekaligus ambal warsa yang ke 313. Dari serangkaian acara yang telah digelar, Selasa(6/7) lalu ziarah ke Makam para leluhur kepala Desa di masa lampau. Kemudian dilanjutkan dengan acara wilujengan di masing-masing wilayah petilasan dan lain sebagainya. Akhirnya pada malam hari ini puncak acara pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Anom Dwijo Kangko dari Karanganyar Jawa Tengah,” jelas Kalingga.
Turut hadir dalam acara para Muspika, dimulai dari Camat, Kapolsek, Danramil, serta beberapa tokoh masyarakat. Kalingga juga mengapresiasi antusiasme masyarakat dari berbagai pihak.
“Kami juga mengucapkan terima kasih untuk semua lapisan masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini, mulai awal hingga malam hari ini hingga dapat berjalan dengan sukses dan lancar,” terangnya.
Karena partisipasi dan dukungan semua pihak, lanjut Kalingga, mulai dari masyarakat dan para donatur, sponsor dan lain sebagainya sehingga pagelaran wayang kulit dalam rangka nguri-nguri budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur ini dapat kita laksanakan.
“Kita haturkan doa pada para leluhur yang telah berjasa dalam membangun desa Purworejo sejak tahun 1710 hingga saat ini, yang sudah meninggal kita doakan supaya jasa-jasa beliau diterima di sisi Allah SWT. Karena tanpa beliau para leluhur niscaya kita bisa hidup di Purworejo seperti sekarang ini,” tandasnya.
Dari acara bersih desa, dapat diserap berbagai manfaat, salah satunya untuk menambah kekompakan antar unsur masyarakat dengan pemerintah desa, sebagai tolak ukur sinergitas yang telah terjalin.
“Dengan adanya bersih desa ini, kita sambil melihat tolak ukur kekompakan, guyub rukun, dan sinergitas antara warga masyarakat dengan Pemerintah Desa, dengan lembaga-lembaga desa. Dengan adanya rangkaian acara yang panjang, kita akan tau juga siapa yang aktif memberikan support, pro dan kontra itu pasti, kita ambil hikmahnya, jika nanti ada kekurangan, kita evaluasi untuk kegiatan di tahun berikutnya untuk lebih baik lagi,” pungkas Kalingga. (Fav)