Blitar, memo.co.id
Sekilas tentang Forum Wartawan Blitar (FWB). Sejak reformasi, kran kebebasan pers dibuka seluas-luasnya. Perusahaan media tumbuh bak jamur dimusim hujan. Di Blitar Raya, media atau wartawan masih bisa dihitung dengan kedua jari tangan kita.
Hasil diskusi, rokokan dan ngopi bareng memunculkan ide membentuk forum. Waktu itu FWB sudah menjunjung tinggi kode etik dan profesionalitas. Meski berita-berita kebijakan penguasa tidak disukai personal.
Anggota FWB terdiri dari berbagai wadah organisasi. Medianya juga terdiri dari media cetak, elektronik dan televisi.Dengan era digitalisasi sekarang, mau tak mau, kita ikuti perkembangan zaman.
FWB bukan tiada, tapi tetap ada. FWB tetap eksis meski tak berbasis. Karena di FWB ada satu hal yang tidak bisa ditawar, yaitu tentang menjaga independensi. Menjaga etika profesi dan nilai-nilai moral dalam menjalankan tugas sebagai wartawan.
Membenci berita hoax harga mati. Kami idealis, tapi juga realis. Praktik menjalankan jurnalistik, masih banyak kesalahan dimana-mana. Tapi kami tetap berpedoman, wartawan boleh salah, tapi tidak boleh berbohong dalam menyajikan karya tulisnya.
FWB bukan kumpulan para wartawan terbaik. Tapi para insan pers yang terus berupaya belajar baik. Menyuarakan ketidakadilan dan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pemberitaan yang benar sesuai fakta.
Sadar betul kami sebagai salah satu pilar demokrasi. Kadang kami tidak mampu menyangga beban kesewenang-wenangan penguasa.
FWB bebas untuk menyampaikan ketimpangan. Sementara pemangku kebijakan bebas korupsi dan manipulasi anggaran. FWB salah satu pion agar kebijakan penguasa transparan.
FWB selalu dituntut menginformasikan kebenaran, sebagai forum publik. Menjaga agar berita komprehensif dan proporsional. Kami paham semua berita adalah informasi. Tapi tidak semua informasi dapat menjadi berita. Faktanya, informasi masih diolah sesuai kaidah ilmu jurnalistik. Dan semua berita, hukumnya wajib berimbang (cover both side).
Inilah sekelumit tentang FWB, yang didalamnya para wartawan diuji kompetensinya dalam menjalankan tugas profesionalnya.
Guyonan cangkrukan di warung kopi, Blitar penguasanya berbelit-belit dan berputar-putar. Baik dan buruknya Blitar Raya, FWB bagian sosial kontrol. Yang wajib kita jaga kedaulatanya. Kami sadar bukan insan yang terbaik, tapi kami bagian anak bangsa yang belajar baik.
Blitar, 7 September 2024.