Kerusakan Jalan di Blitar Utara Kian Parah, Pemkab Blitar Sulit Lakukan Perbaikan

Kerusakan jalan di wilayah Blitar utara terus menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Blitar mengaku kesulitan melakukan perbaikan karena tingginya volume kendaraan

Blitar, Memo
Kerusakan jalan di wilayah Blitar utara terus menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Blitar mengaku kesulitan melakukan perbaikan karena tingginya volume kendaraan dan minimnya anggaran akibat dampak dari refocusing.

Kerusakan jalan paling parah terjadi di Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok. Di desa ini badan jalan dipenuhi lubang-lubang yang mengakibatkan genangan air saat musim hujan datang. Tak jarang jalan berlubang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Bidang (Kabid) Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Prasetyo mengakui pihaknya sering menerima aduan soal kondisi jalan di Blitar utara. Utamanya di wilayah yang dilintasi kendaraan pengangkut tambang galian C.

Terkait permasalahan tersebut, Pihaknya mengaku kesulitan untuk memperbaiki kerusakan jalan. Karena kendaraan yang melintas tak sesuai dengan kelas jalan.

Read More

“Tekanan dari kendaraan bermuatan galian c cukup besar. Ditambah lagi kendaraan yang lewat jumlahnya cukup banyak. Sudah tentu apabila kendaraan yang lewat tidak sesuai kelas jalan kita ya jalan itu tidak bertahan lama. Bahkan jika dilapisi beton tetap akan rusak jika kendaraan yang melintas tak sesuai tonase,” kata Prasetyo.

Kerusakan jalan di Kabupaten Blitar kian diperparah dengan keterbatasan anggaran perbaikan. Anggaran perbaikan jalan sangat menipis sebagai akibat adanya refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Sebenarnya awal 2020 lalu kita di Dinas PUPR ada anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun kemudian ada refocusing karena pandemi Covid-19,” jlentrehnya.

Refocusing anggaran itu cukup disayangkan Dinas PUPR Kabupaten Blitar. Menurut Prasetyo, pemeliharaan jalan yang mobilitas kendaraannya tinggi harus dilakukan secara rutin.

“Kalau sudah retak-retak itu satu minggu tidak diperbaiki sudah rusak. Apalagi ini kita ada refocusing sampai dua tahun. Kami berharap Dana Desa segera selesai jadi bisa segera proses lelang,” pungkasnya.(Pra)

Related posts