Menanggapi fenomena tersebut, MUI Kabupaten Blitar pun angkat bicara. Humas MUI Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi, mengatakan peristiwa itu merupakan salah satu peristiwa gaib yang biasa terjadi masyarakat.
Jamil pun meminta agar masyarakat arif dan bijaksan dalam memahami fenomena tersebut.
“Memang kejadian seperti ini (didatangi seseorang yang telah meninggal lewat mimpi) kadang – kadang ada di tengah masyarakat. Ini termasuk hal yang ghaib. Nah, mari kita sikapi dengan arif dan bijak,” kata Jamil Mashudi, Kamis (2/3/2023).
Selain diharapkan bersikap arif dan bijak dalam menanggapi hal tersebut, Jamil juga meminta agar masyarakat mendoakan para korban meninggal dunia akibat ledakan petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Masyarakat pun diimbau agar tidak berpikiran negatif mengenai fenomena arwah korban ledakan petasan yang mendatangi warga melalui mimpi.
“Yang jelas jangan berpikir negatif, tugas kita adalah mendoakan para korban meninggal dunia agar diampuni dosanya dan diterima amal baiknya,” imbuhnya.
Jamil pun menjelaskan bahwa kewajiban umat muslim yakni hanya memandikan, mengkafani serta mensholatkan dan menguburkan jenazah. Soal kejadian tersebut memang biasa terjadi di masyarakat.
“Kewajiban kita adalah memandikan, mengkafani, mensholatkan dan juga menguburkan jenazah. Selebihnya kita doakan saudara kita, semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya,” tegasnya
Beberapa pekan lalu 4 orang meninggal dunia akibat ledakan bahan petasan di desa Karangbendo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. 4 orang tersebut adalah Darman dan dua anaknya yakni Aripin dan Widodo serta kerabatnya yakni Wawa.
Ke 4 korban meninggal dunia beberapa hari lalu telah dimakamkan meski dalam kondisi tidak utuh. Pasca pemakaman tersebut sejumlah warga sekita lokasi ledakan petasan justru didatangi oleh salah satu korban meninggal dunia melalui mimpi.
Masyarakat desa setempat menyadari bahwa itu merupakan salah satu petunjuk agar seluruh potongan tubuh korban bisa ikut dimakamkan.