Blitar, memo.co.id
Selama musim penghujan yang telah mengguyur sekitar 3 Bulan terakhir ini, terdapat 93 kasus demam berdarah dengue (DBD) ditemukan Kabupaten Blitar selama Januari-Maret 2023. Meski tidak ada korban jiwa, namun tingkat temuan kasus cenderung tinggi dalam 3 bulan terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun detikJatim, 93 kasus DBD tersebut terdiri dari 35 kasus pada Januari, 23 kasus pada Februari dan 35 kasus pada Maret 2023. Sedangkan usia pasien DBD bervariatif.
“Laporan sementara sampai dengan saat ini, totalnya ada 93 kasus DBD. Jumlah itu dari Januari hingga Maret 2023,” kata Subko, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Kamis (30/3/2023).
Eko menyebut belum ada temuan pasien yang meninggal akibat DBD. Namun, jumlah temuan kasus DBD cukup banyak dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Sedangkan tahun lalu, jumlah kasus DBD mencapai 390 kasus.
Menurut Eko, usia pasien DBD bervariatif. Mulai dari usia balita yakni, 0-5 tahun, anak – anak (5-11 tahun), hingga usia dewasa (15 tahun keatas).
“Belum ada (korban jiwa), tapi tahun kemarin ada tiga pasien DBD yang meninggal. Ini harus menjadi perhatian kita semua, agar tidak ada penambahan kasus DBD lagi,” terangnya.
Dia mengatakan tingginya temuan kasus DBD terjadi karena banyak faktor. Salah satunya yakni minimnya kesadaran atau kepekaan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Untuk itu masyarakat diimbau menjaga kebersihan sekitar rumah. Misalnya, dengan mengubur kaleng atau botol berisi kubangan air, serta menguras bak mandi bisa meredam peluang sebaran penyakit melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
“Jaga kebersihan, jangan menunggu ada temuan kasus. Kemudian untuk fogging tetap akan kami lakukan untuk radius jangkitan cukup dekat,” pungkasnya. (Pra)