Blitar, Memo.co.id
Adanya dugaan skenario dalam kericuhan yang terjadi dalam kegiatan reses Anggota DPRD Jatim Guntur Wahono di Dusun Bendorejo Desa Bendosewu Kabupaten Blitar pada Selasa malam 30 Januari 2024 lalu.
Menurut warga setempat, memang ada sekelompok orang yang berkumpul di sebuah rumah, dekat tempat acara berlangsung.
“Ya mereka datang ke acara sepertinya sudah dalam kondisi mabuk mas,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis, 1 Februari 2024.
Dugaan adanya skenario menguat, setelah ketua panitia penyelenggara mengungkapkan sekelompok orang tersebut tidak ada dalam undangan.
Pihak panitia mengaku semua undangan terdata lengkap, terlebih beberapa hari sebelum acara berlangsung, sudah ada sosialisasi dengan warga setempat.
“Undangan ada 250 orang, mayoritas itu ibu-ibu. Datanya lengkap, undangan dan absensinya ada semua. Jadi, bisa dipastikan kelompok tersebut tidak ada dalam undangan dan tidak mengisi absen,” jelas Endi Susilo selaku ketua panitia.
Pertanyaan muncul, jika memang benar terjadi skenario, siapa dan apa motif aktor intelektual dibalik peristiwa ini. Ketika ditanyai soal ini, Endi enggan berspekulasi.
“Saya gak mau spekulasi macam-macam. Dari awal kita sudah tahu mereka tidak ada dalam undangan. Tapi ya kita senang saja, ada orang luar yang ikut juga. Pas acara juga Pak Guntur sendiri welcome sama mereka, wong sempat disalami kok,” paparnya.
Guntur Wahono sendiri menghadiri acara hingga selesai, dan belum ada tanda-tanda kericuhan di sana. Baru lah setelah Guntur Wahono meninggalkan tempat acara, kerusuhan terjadi.
Sebelumnya diketahui, tidak adanya uang transportasi dalam reses tersebut merupakan kesepakatan bersama warga setempat.
Masyarakat menginginkan adanya program pembangunan pagar mushola dan mesin pembuat genting, sebagai ganti uang transportasi tersebut, yang bersumber dari APBD Provinsi Jatim.
Guntur Wahono saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku melakukan reses di tempat tersebut, atas permintaan masyarakat setempat.
Terkait dugaan kericuhan tersebut sudah terencana dan mentargetkan acara PDI Perjuangan, Guntur tak mau berspekulasi lebih jauh dan berprasangka buruk.
“Saya gak mau menuduh siapa-siapa. Tapi yang jelas, saya tau masyarakat di situ adalah basis PDI Perjuangan. Saya juga datang kesitu atas permintaan masyarakat,” pungkasnya. (Pra)