Terduga Pelaku Meninggalnya Siswa MTs Belum Ditahan

Blitar, memo

Terduga pelaku pelemparan kayu berpaku kepada siswa MTs Plus Al Mahmud hingga tewas, belum ditahan. Pihak kepolisian masih menunggu keluarga korban membuat laporan, meski alat bukti sudah lengkap.

Hal ini diungkapkan Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar saat ditemui di kantornya, pada Jumat (27/9/2024).

“Belum ditahan, masih menunggu keterangan dari pihak keluarga. Kalau bukti sudah cukup saya kira. Pemilik pondok dan terduga pelaku juga sudah diperiksa,” jelas Iptu Samsul.

Read More

Saat ini kasus tersebut sudah masuk tahap penyelidikan. Iptu Samsul mengklaim pihaknya telah berusaha memanggil keluarga korban untuk dimintai keterangan.

“Kondisinya korban hanya tinggal bersama neneknya. Orang tuanya semua di luar negeri,” imbuhnya

Padahal, menurut keterangan sumber perangkat desa setempat, tragedi tersebut terjadi sudah hampir dua minggu yang lalu.

Diketahui sebelumnya, K, seorang siswa kelas 2 MTs Plus Al Mahmud Ponggok tewas setelah diduga dilempar bilah kayu berpaku oleh ustaznya.

Terduga pelakunya ditengarai berinisial U, warga Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Dia merupakan seorang tenaga pengajar di MTS Plus Al Mahmud. Warga sekitar mengenalnya sebagai kerabat pemilik yayasan.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Srengat sekitar pukul 07.00 WIB. Karena ketidakmampuan rumah sakit tersebut, korban akhirnya baru dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri pukul 14.00 WIB.

Para guru-guru pondok yang ikut mengantar korban juga sempat kecewa dengan pelayanan di RSUD Srengat yang dinilai lambat.

“Maksud saya, ini kan masalah nyawa. Korban dibawa ke RSUD Srengat sekitar jam 07.00 WIB. Namun baru ditangani jam 14.00 WIB,” beber seorang tenaga pengajar yang tak bersedia disebutkan namanya.

Di sisi lain, Direktur RSUD Srengat dr. Mochammad Baehaki mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan kegawatdaruratan. Dia juga membenarkan korban masuk pada pukul 07.00 dan dirujuk pada pukul 14.00 WIB.

“Korban masuk sekitar pukul 07.00 WIB, lalu dirujuk pukul 14.00 WIB. Teman-teman sudah melaksanakan tugasnya, mengupayakan penanganan gawat darurat dan stabilisasi untuk layak rujuk,” ucap Baehaki. **

Related posts