Blitar, Memo
Wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan mencuat di gedung parlemen Kota Blitar. Ketua Komisi I DPRD kota Blitar Agus Zunaidi mengaku mendukung diberlakukannya wacana tersebut.
Kendati demikian, pentolan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Blitar tersebut menyarankan agar pemerintah juga memperhatikan pembelajaran alternatif bagi anak-anak selama bulan Ramadhan.
“Wacana libur selama bulan Ramadhan ini dapat memfokuskan anak untuk beribadah dan mendalami nilai-nilai keagamaan. Tapi yang harus diingat, pembelajaran alternatif harus terus dilakukan, agar anak tetap mendapat pendidikan selama libur,” ujar Agus, Minggu malam (5/1/2024).
Menurut Agus, pembelajaran alternatif bisa didapatkan dari berbagai macam sumber. Diantaranya adalah keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar. Peran sekolah, lanjutnya, tetap aktif dalam memberikan pengarahan dan pedoman yang jelas bagi siswa dan orangtuanya.
“Pembelajaran ini dapat berlanjut di lingkungan masyarakat, namun sekolah tetap berperan aktif memberikan arahan dan penilaian serta panduan jelas bagi siswa dan orang tua,” tambahnya.
Agus menilai, libur selama Ramadhan dapat memberi ruang untuk siswa muslim agar fokus beribadah, mendalami agama, dan mempererat hubungan keluarga seperti: sholat lima waktu hingga pembelajaran religi lainnya.
“Selain mendalami urusan agama, anak-anak bisa sekaligus makin mempererat hubungan kekeluargaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala kantor Kementerian Agama atau Kankemenag Kota Blitar Muhammad Kanzul Fathon mengatakan, hingga kini belum ada informasi atau petunjuk resmi dari Kemenag pusat tentang wacana itu.
Sehingga sistem pendidikan di lingkup Kemenag masih mengacu peraturan sebelumnya.
Apabila nanti sudah ada keputusan dari Kemenag pusat maka kota Blitar akan mengikutinya dan segera melakukan sosialisasi ke lembaga sekolah di kota Blitar. **
